Jumat, 12 Maret 2010

PENALARAN DAN PROPOSISI

Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya
disebut dengan konklusi (consequence).

Contoh :

Anggur 1 berwarna hijau rasanya manis
Anggur 2 berwarna hijau rasanya manis
Anggur 3 berwarna hijau rasanya manis
Jadi, Semua anggur berwarna hijau rasanya manis

Proposisi

Proposisi adalah pernyataan yang dapat di buktikan benar salahnya.

Contoh : Matahari terbit dari arah timur kea rah barat

Macam-macam proposisi:

1. Proposisi sintetik

Adalah lukisan dari kenyataan empirik maka untuk menguji benar salahnya dapat diukur
berdasarkan sesuai dengan kenyataan empiriknya.

Contoh ; Pepaya itu manis.
Gadis itu gendut.
Jussuf Kalla adalah kaya raya

2. Proposisi Kategorik

Adalah Proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat.

Contoh : Hasan sedang sakit.
Anak-anak yang tinggal di Asrama adalah mahasiswa.
Orang akan mendapatkan suatu yang lebih dari yang mereka harapkan.

3. Proposisi Hipotetik

Kalau Proposisi kategorik menyatakan suatu kebenaran tanpa syarat, maka pada proposisi hipotetik kebenaran yang dinyatakan justru digantungkan pada syarat tertentu.

Proposisi hipotetik mempunyai dua bentuk

a. Bila A adalah B maka A adalah C
Contoh : Bila Hasan rajin ia akan naik kelas.

b. Bila A adalah B maka C adalah D
Contoh : Bila hujan, saya naik becak.

4. Proposisi Disyungtif

Seperti juga Proposisi hipotetik, proposisi disyungtif [ada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorik. Ada 2 bentuk proposisi disyungtif yaitu proposisi disyungtif sempurna dan proposisi disyungtif tidak sempurna. Proposisi disyungtif sempurna mempunyai alternatif kontradiktif sedangkan Proposisi disyungtif tidak sempurna alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif. Rumus pertama adalah :

A mungkin B mungkin non B, seperti :

Hasan berbaju putih atau berbaju non-putih.
Buaya mungkin masih hidup mungkin sudah mati (non-hidup).

Adapun untuk rumus kedua adalah :

A mungkin B mungkin C, seperti :

Hasan berbaju putih atau berbaju hitam.
Budi di toko atau di rumah.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar