| |||||||||||||||||||||||
|
Minggu, 25 Oktober 2009
Resensi Buku
Jumat, 23 Oktober 2009
PARADIGMA
Hari demi hari terus berjalan
Pergantian waktupun tidak dapat dielakan
Perubahan adalah sebuah realitas yang harus dihadapi
Sebagai konsekwensi logis atas akhir dari setiap langkah
Paradigma hidup merupakan acuan dalam melangkah
Sebagai barometer dalam menjalani hidup
Menuju sebuah wujud misteri
‘Cita-cita’
Perenungkan kembali tentang Paradigma hidup
Tentang cita-cita yang tergantung di angkasa
Katakanlah kamu bisa untuk meraihnya
Kamu bisa untuk menjalaninya
Gapailah semuanya
Jumat, 16 Oktober 2009
Kata Baku dalam Bahasa Indonesia
Dalam kehidupan sehari-hari terkadang tanpa disadari kita menggunakan kata-kata yang salah alias tidak sesuai dengan ejaan dalam Bahasa Indonesia. Salah satu atau dua ejaan kata dalam tulisan kita mungkin sah-sah saja bagi umum, namun tidak halnya bagi dosen atau guru bahasa
Sebenarnya apa sih definisi atau pengertian ejaan
Bagaimana untuk mengetahui bahwa kata pada kalimat yang kita tulis tidak menyalahi aturan ejaan
Contoh ejaan
NO KATA
A
1 Air Aer
2 Aktif Aktip
3 Apotek Apotik
4 Asas Azas
5 Atlet Atlit
B
6 Besok Esok
7 Biarkan Biarin
8 Bus Bis
C
9 Cabai Cabe
10 Cepat Cepet
D
11 Daftar Daptar
12 Diam Diem
13 Detail Detil
E
14 Elite Elit
15 Ekstrim Extream
F
16 Frekuensi Frekwensi
17 Foto Photo
G
18 Gatal Gatel
H
19 Habis Abis
20 Hakikat Hakekat
21 Hanya Cuma
22 Hilang Ilang
23 Hidung Idung
24 Hapus Apus
25 Hijau Ijo
26 Himbau Imbau
27 Hitam Item
28 Hutang Utang
I
29 Ijazah Ijasah
30 Ikat Iket
31 Ikal Ikel
32 Istri Isteri
33 Izin Ijin
J
34 Jadwal Jadual
35 jenderal Jendral
K
36 Karena Karna
37 Kategori Katagori
38 Kamis Kemis
39 Kain Kaen
40 Kreatif Kreatip
41 Kredit Kridit
42 Kuota Kwota
43 Kualitas Kwalitas
44 Kuantitas Kwantitas
45 Kuitansi Kwitansi
L
46 Laknat La’nat
47 Lapar Laper
48 Lubang Lobang
M
49 Maaf Maap
50 Malam Malem
51 Main Maen
52 Mesti Musti
53 Metode Metoda
54 Mukjizat Mu’jijat
N
55 Nafas Napas
56 Negatif Negatip
57 Negeri Negri
58 Naik Naek
59 Nopember November
O
60 Objek Obyek
P
61 Paham Faham
62 Pasif Pasip
63 Pantas Pantes
64 Pensil Pinsil
65 Pakai Pake
66 Pelepasan Penglepasan
67 Persen Prosen
68 Pikir Fikir
69 Pintar Pinter
70 Propinsi Provinsi
R
71 Resiko Risiko
72 Rubah Ubah
73 Rabu Rebo
74 Rubuh Roboh
S
75 Sandal Sendal
76 Senin Senen
77 Sabtu Sebtu
78 Sekretaris Sekertaris
79
80 Sutradara Suteradara
81 Seksama Saksama
82 Samudra Samudera
83 Sistem Sistim
84 Strawberry Stroberi
85 Standar Standard
86 Silahkan Silakan
87 Surga Sorga
88 Sudah Udah
T
89 Tahu Tau
90 Takwa Taqwa
91 Teknik Tehnik
92 Teknologi Tehnologi
93 Teladan Tauladan
94 Telpon Telfon
95 Teman Temen
96 Terampil Trampil
97 Telur Telor
U
98 Utang Hutang
Z
99 Zaman Jaman
100 Zuhur Duhur
Jumat, 09 Oktober 2009
Bahasa Indonesia
Meskipun saat ini dipahami oleh lebih dari 90% warga Indonesia, bahasa Indonesia tidak menduduki posisi sebagai bahasa ibu bagi mayoritas penduduknya. Sebagian besar warga Indonesia berbahasa daerah sebagai bahasa ibu. Penutur bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari (kolokial) dan/atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya atau bahasa ibunya. Namun demikian, bahasa Indonesia digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di surat kabar, media elektronika, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
Dari sudut pandang linguistika, bahasa Indonesia adalah suatu varian bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu Riau dari abad ke-19, namun mengalami perkembangan akibat penggunaanya sebagai bahasa kerja dan proses pembakuan di awal abad ke-20. Hingga saat ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui penciptaan, maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.
Fonologi dan tata bahasa bahasa Indonesia dianggap relatif mudah. Dasar-dasar yang penting untuk komunikasi dasar dapat dipelajari hanya dalam kurun waktu beberapa minggu.
Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional
Fungsinya:
1. lambang kebanggaan kebangsaan
2. lambang identitas nasional
3. alat yang memungkinkan terjadinya penyatuan berbagai-bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing-masing ke dalam kesatuan bangsa
4. alat penghubung antardaerah dan antarbudaya
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara
Fungsinya:
1. Bahasa resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan
3. Alat penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah
4. Alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi
Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar
Bahasa bukan sekedar alat komunikasi, bahasa itu bersistem. Oleh karena itu, berbahasa bukan sekedar berkomunikasi, berbahasa perlu menaati kaidah atau aturan bahasa yang berlaku. Ungkapan “Gunakanlah Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.” Kita tentu sudah sering mendenar dan membaca ungkapan tersebut. Permasalahannya adalah pengertian apa yang terbentuk dalam benak kita ketika mendengar ungkapan tersebut? Apakah sebenarnya ungkapan itu? Dan apakah yang menjadi alat ukur (criteria) bahasa yang baik? Apa pula alat ukur bahasa yang benar?
Penggunaan bahasa dengan baik menekankan aspek komunikatif bahasa. Hal itu berarti bahwa kita harus memperhatikan sasaran bahasa kita. Kita harus memperhatikan kepada siapa kita akan menyampaikan bahasa kita. Oleh sebab itu, unsur umur,pendidikan, agama, status sosial, lingkungan social, dan sudut pandang khalayak sasaran kita tidak boleh kita abaikan. Lebih lanjut lagi karena berkaitan dengan aspek komunikasi, maka unsur-unsur komunikasi menjadi penting, yakni pengirim pesan, isi pesan, media penyampaian pesan, dan penerima pesan.
Bahasa yang benar berkaitan dengan aspek kaidah, yakni peraturan bahasa. Berkaitan dengan peraturan bahasa, ada empat hal yang harus diperhatikan, yaitu:
1. tata bahasa
2. pilihan kata (diksi)
3. tanda baca
4. ejaan
Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah bahasa. Kaidah ini meliputi aspek:
1. Tata bunyi (fonologi)
2. Tata bahasa (kata dan kalimat)
3. Kosa kata (termasuk istilah)
SISTEM INFORMASI
Bagi seorang mahasiswa yang sedang menekuni bidang studi Komputer dan Informatika, penguasaan yang baik terhadap apa itu sistem informasi menjadi suatu hal yang sangat penting karena pada dasarnya program studi tersebut berlandaskan kepada konsep serta penerapan sistem informasi. Oleh karena itu saya akan sedikit menjelaskan tentang apa itu sistem informasi menurut sumber -sumber buku yang telah saya pelajari.
Banyak versi yang berbeda menurut para ahli ketika mengatakan apa pengertian dari sistem informasi, itu karena setiap manusia memiliki pola fikir dan pemahaman yang berbeda, berikut adalah para ahli yang menjelaskan tentang pengertian system informasi.
· Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990), Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.
· Alter (1992), Sistem informasi adalah kombinasi antar prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
· Wilkinson (1992), Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumberdaya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
· Bodnar dan Hopwood (1993), Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
· Turban, McLean, dan Wetherbe (1999), Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
· Hall (2001), Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
sistem informasi memiliki komponen berupa subsistem yang merupakan elemen elemen yang lebih kecil yang membentuk sistem informasi tersebut. Komponen system informasi yaitu.
1. komponen input
Input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi
2. komponen model
kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data yang tersimpan di basisdata dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan
3. komponen output
output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.
4. komponen teknologi
teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem.
5. komponen basis data
merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database.
6. komponen kontrol
Pengendalian yang dirancang untuk menanggulangi gangguan terhadap sistem informasi.
Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang ditentukan dari awal pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga sistem informasi tersebut tidak bersinggungan dengan sistem informasi lainnya.
Tujuan sistem informasi adalah hal pokok yang harus ditentukan dan dicapai dengan menggunakan sistem informasi tersebut, sebuah sistem informasi berhasil apabila dapat mencapai tujuan tersebut.
Lingkungan sistem informasi yaitu sesuatu yang berada diluar ruang lingkup sistem informasi yang dapat mempengaruhi sistem informasi, hal ini turut dipertimbangkan pada saat perencanaan sistem informasi.
Di bawah ini merupakan produk-produk Sistem Informasi:
Transaction Processing System (TPS) ialah sistem informasi yang menangkap dan memproses data tentang transaksi-transaksi bisnis.
Management Information System (MIS) atau yang sering disebut Sistem Informasi Manajemen ialah sistem informasi yang menyediakan laporan beorientasi manajemen yang berdasar pada proses transaksi dan operasi pada suatu organisasi.
Decision Support System (DSS) merupakan sebuah sistem informasi yang salah satunya membantu mengidentifikasi peluang pengambilan keputusan atau menyediakan informasi untuk membantu dalam pengambilan keputusan.
Terdapat pebedaan yang signifikan antara MIS dan DSS, yaitu:
- MIS menyediakan informasi untuk memecahkan masalah bagi sekelompok manajer secara umum, sementara DSS menyediakan infomasi khusus untuk satu orang manajer.
- MIS mendukung sekelompok manajer yang mewakili satu unit organisasi, sedangkan DSS ditujukan untuk satu masalah tertentu pada manajer tetentu pula.
Expert System atau yang sering kita sebut Sistem Pakar merupakan sebuah sistem infomasi yang menangkap keahlian pekerja (ahli) kemudian menirukan keahlian tersebut untuk kemanfaatan yang bukan ahlinya. Dengan kata lain, sistem ini memiliki kemampuan untuk mengolah secara spesifik melalui penalaran secara logis (seperti yang dilakukan manusia).
Communications and Collaboration System ialah sistem informasi yang memungkinkan lebih efektifnya komunikasi antara pekerja, partner, pelanggan, dan pemasok untuk meningkatkan kemampuan meeka dalam bekerja-sama.
Office Automation System ialah sistem informasi yang mendukung aktivitas bisnis perkantoran yang luas dan menyediakannya dalam meningkatkan / mengoptimalkan arus kerja diantara pegawai, bisa berupa word processing, teleconferencing, videoconverencing, voice mail, dan email.
Kamis, 08 Oktober 2009
40 negara Pelajari Bahasa Indonesia
Sedikitnya 40 negara di dunia telah mempelajari Bahasa Indonesia sebagai bahasa asing pada sektor pendidikan, mulai pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.
"Bahasa Indonesia semakin banyak diminati oleh masyarakat dunia, terbukti hingga saat ini kurang lebih 40 negara telah mempelajari Bahasa Indonesia sebagai bahasa asing," kata salah seorang guru besar Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin (Unhas), DR Aspar Rahman di Makassar, Rabu (7/10).
Dia mengatakan, sebagai bukti ketertarikan negara asing mempelajari bahasa Indonesia, pada Oktober 2004 pernah digelar konferensi internasional pengajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing yang dilaksanakan di Unhas.
Menurut Aspar Rahman, dengan semakin banyaknya pihak yang mempelajari Bahasa Indonesia, hal ini menunjukkan bahwa bahasa yang lahir dari Sumpah Pemuda tersebut memiliki potensi untuk sejajar dengan bahasa lainnya sebagai bahasa asing di dunia.
"Malalui Bahasa Indonesia, masyarakat dunia dapat mengenal lebih dekat budaya dan bangsa Indonesia," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, kata Aspar Rahman, tidak mengherankan apabila saat ini sudah banyak lembaga-lembaga Bahasa Indonesia yang dikembangkan, baik di dalam maupun di luar negeri.
"Dengan mengajarkan Bahasa Indonesia bagi pihak asing, maka dapat menghubungkan pemahaman lintas budaya melalui pengajaran yang dikembangkan di luar negeri," katanya.
Sementara negara yang paling intens mengembangkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa asing di sekolah, di antaranya Jepang, Malaysia, Singapura dan Australia.